Mobil tidak akan berjalan ke tempat tujuan bila tanpa ada yang mengendarainya ,dan tanpa supir mobil takkan pernah berjalan sampai ada sopir yang mengendarainya, sama halnya yang terjadi sekarang ini, di sekolah kami, tanpa guru, dan tanpa ada guru pengganti, pembelajaran tidak akan mungkin jalan, , sampai waktu belajar pada matapelajaran itu habis.Hal ini akan mengurangi waktu efektif belajar siswa yang telah direncanakan selain itu perkiraan untuk menyelesaikan materi pembelajaran mungkin akan terlambat. Perjalanan menggunakan mobil lebih nyaman bila sang supir mengendarainya dengan baik, namun ketika supir mengendarai mobil dengan buruk, para penumpangnya merasa tidak nyaman didalam mobil, hal ini bagaikan di sekolah, ketika guru mengajar dengan pembawaan suasana nyaman maka para siswanya merasa nyaman ,seperti melakukan ice breaking, dan lebih mudah untuk memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru , sebaliknya ketika, guru mengajar dengan membawa suasana tegang, maka para siswa akan merasa takut untuk bertanya,menjawab,dan mengajukan pendapatnya dan memungkinan pelajaran yang disampaikan oleh guru akan sulit untuk dipahami.
Mobil
tanpa kursi yang nyaman, tanpa atap mobil yang mampu melindungi dari
panas/hujan,tanpa membuat penumpang dan
supirnya tidak dapat menikmati perjalanan. Dan yang terjadi adalah keluhan yang
terus terucap, hal ini seperti di
sekolah, ketika fasilitas tidak mendukung kelangsungan pembelajaran di kelas,
seperti, atap kelas yang bocor, membuat air hujan akan masuk kedalam kelas,atau
yang terburuk , ketika atap , pelindung dari hujan, terik matahari kini
runtuh.Fasilitas, yang berkualitas
membuat siswa akan mulai berkreasi,
seperti menciptakan inovasi baru untuk
Indonesia.Tapi semua kita kembalikan kepada guru.
Layaknya
supir mobil angkutan umum apabila
bertemu dengan sesame supir yang membunyikan klakson mobil, layaknya saling
menyapa. Tindakan ini bagai hubungan guru dan orang tua, ketika guru dan orang
tua jarang saling melakukan sharing tentang siswa, maka orang tua, kesulitan dalam
mengetahui perkembangan siswa, hal ini tak mungkin terjadi bila guru melakukan sharing dengan orang tua yang dilakukan
3 bulan sekali atau dilakukan home visit,
dan kegiatan ini telah dilakukan di sekolah kami.
Bagaimana
dengan mata pelajaran di sekolah kami?
Mata pelajaran adalah hal yang sangat penting dalam sekolah, namun
terdapat beberapa mata pelajaran, yang bisa dikatakan masih belum untuk di
ajarkan dalam jenjang SMP dan hal ini , layaknya pelajaran elektronika,
sebaiknya pembelajaran elektronika ini di pelajari pada jenjang SMA, karena
pada jenjang SMA, dilakukan penjurusan
untuk ketingkat universitas., ketika elektronika ingi diadakan pada jenjang SMP
, sebaiknya dimasukkan dalam estrakulikuler saja.Selain mata pelajaran yang belum pas dalam jenjang SMP, di sekolah
kami juga pembelajaran biologi disatukan dengan pelajaran kimia, yang
mengakibatkan salah satu mata pelajaran tersebut ada yang belum sempat
diajarkan ke siswa.
Bagai mobil yang melakukan perjalanan jauh, yang melalui
berbagai kota,desa, hingga sampai di tempat tujuan, dengan selamat dan tanpa
kekurangan apapun. Sama halnya dengan ujian akhir di setiap jenjang sekolah,
mulai dari sekolah dasar (SD),sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah
mengah keatas (SMA), yaitu ujian Nasional. Semua yang kita pelajari di sekolah
akan diakhiri dengan ujian nasional yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa , dan keputusan akhirnya adalah LULUS atau TIDAK LULUS.
Layaknya seseorang yang ingin membeli mobil sesuai yang
diharapkan dan diinginkan, dengan fasilitas memadai dan nyaman, dan lain-lain.
Bagaikan perasaan kami saat ini, mengharapkan Indonesia ,dalam hal pendidikan
di masa yang akan datang. Melakukan pendataan sekolah di seluruh Indonesia yang
bermaksud untuk mengetahui fasiltas dan sistem para guru dalam membina
siswanya, selain itu dilakukannya ujian akhir Nasional (UN) dengan tepat waktu.
Bagaikan kita yang pulang sekolah dan beristirahat ,this is all about school, how about you?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar